YANG dimaksud amal dalam Islam adalah perbuatan baik yang mengandung manfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Dengan cara beramal itulah kehidupan seorang Muslim akan berkah, bahagia di dunia dan akhirat.
"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan" (QS. An-Nahl:97).
Amal ibadah atau kebaikan harus dilakukan terus-menerus, rutin, sepanjang waktu. Seorang ulama mengatakan, sesungguhnya orang yang saleh adalah orang yang rajin ibadah sepanjang tahun.
Sahabat Nabi Saw, ’Alqomah, pernah bertanya pada Sitiu ’Aisyah mengenai amalan Rasulullah Saw, ”Apakah beliau mengkhususkan hari-hari tertentu untuk beramal?” ’Aisyah menjawab, ”Beliau Saw tidak mengkhususkan waktu tertentu untuk beramal. Amalan beliau adalah amalan yang terus-menerus.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Masih dari ’Aisyah, Nabi Saw bersabda, ”Wahai sekalian manusia, lakukanlah amalan sesuai dengan kemampuan kalian. Karena Allah tidaklah bosan sampai kalian merasa bosan. (Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu (terus-menerus) walaupun sedikit.”
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
Ibnu Rajab Al-Hambali mengatakan, ”Yang dimaksud dengan hadits tersebut adalah agar kita bisa pertengahan dalam melakukan amalan dan berusaha melakukan suatu amalan sesuai dengan kemampuan. Karena amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang rutin dilakukan walaupun itu sedikit.”
Hasan Al-Bashri berkata: ”Wahai kaum muslimin, rutinlah dalam beramal, rutinlah dalam beramal. Ingatlah! Allah tidaklah menjadikan akhir dari seseorang beramal selain kematiannya… Jika syaithon melihatmu terus-menerus dalam melakukan amalan ketaatan, dia pun akan menjauhimu. Namun jika syaithon melihatmu beramal kemudian engkau meninggalkannya setelah itu, malah melakukannya sesekali saja, maka syaithon pun akan makin giat menggodamu.” Wallahu a’lam bish-shawabi. (http://inilahrisalahislam.blogspot.com).*